Rabu, 17 Februari 2016

Fase Mata Uang Republik Indonesia dari Berbagai Era







#PUREwine’scollections #NOTCOPYING  
(wanna looking for make sure it’s REAL you can stop by to ma house, thank you)
(I’m trying here to feeding my blog anywayyyyy..)

Menyambung dari materi awal kami tentang Perbankan di Indonesia, disini saya akan sedikit berbagi tentang wujud dan bentuk fisik mata uang yang pernah  dipakai negara kita, berhubung Perbankan itu sendiri tidak jauh dari currency issues (karena saya sendiri masih dengan hobi numismatik  / term dari hobi mengoleksi mata uang, dari bahasa Yunani., you can  googled it)
Tidak dapat kita pungkiri, mata uang / pecahan Rupiah kita, baik logam dan kertas senantiasa mengalami perubahan pada saat / era yang tentunya perlu diadakan penyegaran pada mata uang yang beredar, yang terlihat dari corak gambar, warna, identifikasi standar dari keabsahan/ pengaman mata uang tersebut (untuk meminimalisir upaya pemalsuan) dan lainnya..
Toh semakin banyak mata uang yang tergantikan, tidak lantas membuat kita sebagai masyarakat begitu saja mengacuhkan apalagi mengabaikannya begitu saja, atau mata uang kuno itu lantas tidak berguna sama sekali (memang itu tidak bisa kita gunakan lagi dalam proses transaksi hari ini). Tetapi tetap saja hal ini masih bisa kita lihat keberadaanya hari ini,.. (Lihat saja hari ini barang tua apa yang tidak happening lagi, furniture, mobil, sepeda antik which is itu semua old fashion/ old school/ jadul right...) Jika ditarik ke manusia semakin tua semakin tidak berguna as someone said.. Being old is for sure we can’t arguing that ..,it’s a private choices n depend on you.. you wanna useful or useless kinda human toooo.. so be prepared before that.. If you have charisma, thoughts, good religious path, good heart it will be long lasting at least for your  family, you still being valuable human tho (NOT only physical  appearances).

Kembali ke pemakaian mata uang yang sudah tidak dipakai lagi dalam keseharian kita, masyarakat masih menggunakannya bahkan mencarinya dengan usaha yang ekstra kadangkala, seperti halnya untuk prosesi  kebutuhan perkawinan (maskawin) untuk mencari sensasi etnik, unik dan tidak lupa historinya, atau pada momen adat / hal-hal lainnya.

Dengan keberadaan mata uang yang pernah ada, diharapkan kita selaku generasi kini bisa tetap mengapresiasinya karena bernilai histori, karena apabila kita tidak memilikinya lantas apa yang kelak kita tunjukan kepada generasi selanjutnya, paling tidak kita juga memiliki histori kemajuan perjalanan  mata  uang negara, seperti halnya negara lain.




(Koleksi yang lainnya tidak bisa di keluarkan karena beresiko pada robeknya  kertas)